Minggu, 16 Juni 2019

PENGERTIAN IPM,ANGKA HARAPAN HIDUP, TINGKAT PENDIDIKAN,MENGHITUNG INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA,MENGUKUR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN MANUSIA


 A. Teori Indeks Pembangunan Manusia
Dalam UNDP (United Nations Development Programme), pembangunan manusia
adalah suatu proses untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia (“a process
of enlarging people’s choices”). Konsep atau definisi pembangunan manusia
tersebut pada dasarnya mencakup dimensi pembangunan yang sangat luas. Dalam
konsep pembangunan manusia, pembangunan seharusnya dianalisis serta
dipahami dari sudut manusianya, bukan hanya dari pertumbuhan ekonominya.
Sebagaimana dikutip dari UNDP (Human Development Report, 1995:103),
sejumlah premis penting dalam pembangunan manusia adalah:
- Pembangunan harus mengutamakan penduduk sebagai pusat perhatian.
- Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi
penduduk, tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan mereka. Oleh
karena itu konsep pembangunan manusia harus terpusat pada penduduk
secara keseluruhan, dan bukan hanya pada aspek ekonomi saja.

- Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya pada upaya
meningkatkan kemampuan (kapabilitas) manusia tetapi juga dalam upayaupaya memanfaatkan kemampuan manusia tersebut secara optimal.

- Pembangunan manusia didukung oleh empat pilar pokok, yaitu:
produktifitas, pemerataan, kesinambingan, dan pemberdayaan.

- Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan tujuan pembangunan
dan dalam menganalisis pilihan-pilihan untuk mencapainya.
Berdasarkan konsep tersebut, penduduk di tempatkan sebagai tujuan akhir
sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan
itu. Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan manusia, ada empat hal
pokok yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Produktifitas
Penduduk harus meningkatkan produktifitas dan partisipasi penuh dalam proses
penciptaan pendapatan dan nafkah. Sehingga pembangunan ekonomi merupakan
bagian dari model pembangunan manusia.
2. Pemerataan
Penduduk memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses terhadap
sumber daya ekonomi dan sosial. Semua hambatan yang memperkecil kesempatan
untuk memperoleh akses tersebut harus dihapus, sehingga mereka dapat
mengambil manfaat dari kesempatan yang ada dan berpartisipasi dalam kegiatan
produktif yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
3. Kesinambungan
Akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial harus dipastikan tidak hanya
untuk generasi-generasi yang akan datang. Semua sumber daya fisik, manusia,
dan lingkungan selalu diperbaharui.
4. Pemberdayaan
Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses yang akan
menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka serta untuk berpartisipasi dan
mengambil keputusan dalam proses pembangunan.
Menurut United Nations Development Programme (UNDP), dalam Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) terdapat tiga indikator komposit yang digunakan
untuk mengukur pencapaian rata-rata suatu negara dalam pembangunan manusia,
yaitu: lama hidup, yang diukur dengan angka harapan hidup ketika lahir;
pendidikan yang diukur berdasarkan rata-rata lama bersekolah dan angka melek
huruf penduduk usia 15 tahun ke atas; standar hidup yang diukur dengan
pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan menjadi paritas daya beli. Nilai
indeks ini berkisar antara 0-100. Pengertian IPM yang dikeluarkan oleh UNDP
yang menyatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human
Development Indeks (HDI) merupakan salah satu pendekatan untuk mengukur
tingkat keberhasilan pembangunan manusia. IPM ini mulai digunakan oleh UNDP
sejak tahun 1990 untuk mengukur upaya pencapaian pembangunan manusia suatu
negara. Walaupun tidak dapat mengukur semua dimensi dari pembangunan,
namun mampu mengukur dimensi pokok pambangunan manusia yang dinilai
mencerminkan status kemampuan dasar (basic capabilities) penduduk. IPM
dihitung berdasarkan data yang dapat menggambarkan keempat komponen yaitu
angka harapan hidup yang mewakili bidang kesehatan, angka melek huruf dan
rata-rata lamanya bersekolah mengukur capaian pembangunan di bidang
pendidikan, dan kemampuan daya beli / paritas daya beli (PPP) masyarakat
terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya
pengeluaran perkapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian
pembangunan untuk hidup layak.
Konsep pembangunan manusia seutuhnya merupakan konsep yang menghendaki
peningkatan kualitas hidup penduduk baik secara fisik, mental maupun secara
spritual. Bahkan secara eksplisit disebutkan bahwa pembangunan yang dilakukan
menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia yang seiring dengan
pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sumber daya manusia secara fisik dan
mental mengandung makna peningkatan kapasitas dasar penduduk yang kemudian
akan memperbesar kesempatan untuk dapat berpartisipasi dalam proses
pembangunan yang berkelanjutan.
Indeks Pembangunan Manusia, karena dimaksudkan untuk mengukur dampak
dari upaya peningkatan kemampuan dasar tersebut, dengan demikian
menggunakan indikator dampak sebagai komponen dasar penghitungannya yaitu,
angka harapan hidup waktu lahir, pencapaian pendidikan yang diukur dengan
angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, serta pengeluaran konsumsi. Nilai
IPM suatu negara atau wilayah menunjukkan seberapa jauh negara atau wilayah
itu telah mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka harapan hidup 85 tahun,
pendidikan dasar bagi semua lapisan masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat
pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai standar hidup layak.
Pembentukan modal manusia adalah suatu proses memperoleh dan meningkatkan
jumlah orang yang mempunyai keahlian, pendidikan, dan pengalaman yang
menentukan bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Pembentukan modal
manusia karenanya dikaitkan dengan investasi pada manusia dan
pengembangannya sebagai sumber yang kreatif dan produktif.

1. Komponen Pembangunan Manusia
    Lembaga United Nations Development Programme (UNDP) telah
mempublikasikan laporan pembangunan sumber daya manusia dalam ukuran
kuantitatif yang disebut Human Development Indeks (HDI). Meskipun HDI
merupakan alat ukur pembangunan SDM yang dirumuskan secara konstan, diakui
tidak akan pernah menangkap gambaran pembangunan SDM secara sempurna.
Adapun indikator yang dipilih untuk mengukur dimensi HDI adalah sebagai
berikut: (UNDP, Human Development Report 1993: 105-106)
 Longevity, diukur dengan variabel harapan hidup saat lahir atau life
expectancy of birth dan angka kematian bayi per seribu penduduk atau
infant mortality rate.
 Educational Achievement, diukur dengan dua indikator, yakni melek huruf
penduduk usia 15 tahun ke atas (adult literacy rate) dan tahun rata-rata
bersekolah bagi penduduk 25 ke atas (the mean years of schooling).
 Access to resource, dapat diukur secara makro melalui PDB rill perkapita
dengan terminologi purchasing power parity dalam dolar AS dan dapat
dilengkapi dengan tingkatan angkatan kerja.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen yang
mempengaruhi IPM antara lain:

a. Indeks Harapan hidup
Indeks Harapan Hidup menunjukkan jumlah tahun hidup yang diharapkan dapat
dinikmati penduduk suatu wilayah. Dengan memasukkan informasi mengenai
angka kelahiran dan kematian per tahun, variabel tersebut diharapkan akan
mencerminkan rata-rata lama hidup sekaligus hidup sehat masyarakat.
Sehubungan dengan sulitnya mendapatkan informasi orang yang meninggal pada
kurun waktu tertentu, maka untuk menghitung angka harapan hidup digunakan
metode tidak langsung. Data dasar yang dibutuhkan dalam metode ini adalah ratarata anak lahir hidup dan rata-rata anak masih hidup dari wanita pernah kawin.
Secara singkat, proses penghitungan angka harapan hidup ini disediakan oleh
program Mortpak. Untuk mendapatkan Indeks Harapan Hidup dengan cara
menstandartkan angka harapan hidup terhadap nilai maksimum dan minimumnya.

b. Indeks Hidup Layak
Untuk mengukur dimensi standar hidup layak (daya beli), UNDP mengunakan
indikator yang dikenal dengan real per kapita GDP adjusted. Untuk perhitungan
IPM sub nasional (provinsi atau kabupaten/kota) tidak memakai PDRB per kapita
karena PDRB per kapita hanya mengukur produksi suatu wilayah dan tidak
mencerminkan daya beli riil masyarakat yang merupakan konsentrasi IPM. Untuk
mengukur daya beli penduduk antar provinsi di Indonesia, BPS menggunakan
data rata-rata konsumsi 27 komoditi terpilih dari Survei Sosial Ekonomi Nasional
(SUSENAS) yang dianggap paling dominan dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia dan telah distandarkan agar bisa dibandingkan antar daerah dan antar
waktu yang disesuaikan dengan indeks PPP (Purchasing Power Parity).

c. Indeks Pendidikan
Penghitungan Indeks Pendidikan (IP) mencakup dua indikator yaitu angka melek
huruf (LIT) dan rata-rata lama sekolah (MYS). Populasi yang digunakan adalah
penduduk berumur 15 tahun ke atas karena pada kenyataannya penduduk usia
tersebut sudah ada yang berhenti sekolah. Batasan ini diperlukan agar angkanya
lebih mencerminkan kondisi sebenarnya mengingat penduduk yang berusia
kurang dari 15 tahun masih dalam proses sekolah atau akan sekolah sehingga
belum pantas untuk rata-rata lama sekolahnya. Kedua indikator pendidikan ini
dimunculkan dengan harapan dapat mencerminkan tingkat pengetahuan (cerminan
angka LIT), dimana LIT merupakan proporsi penduduk yang memiliki
kemampuan baca tulis dalam suatu kelompok penduduk secara keseluruhan.
Sedangkan cerminan angka MYS merupakan gambaran terhadap keterampilan
yang dimiliki penduduk.
Menurut Todaro (2006:187) pembangunan manusia ada tiga komponen universal
sebagai tujuan utama meliputi:
a) Kecukupan, yaitu merupakan kebutuhan dasar manusia secara fisik. Kebutuhan
dasar adalah kebutuhan yang apabila tidak dipenuhi akan menghentikan
kehidupan seseorang, meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan dan
keamanan. Jika satu saja tidak terpenuhi akan menyebabkan keterbelakangan
absolut.
b) Jati Diri, yaitu merupakan komponen dari kehidupan yang serba lebih baik
adalah adanya dorongan dari diri sendiri untuk maju, untuk menghargai diri
sendiri, untuk merasa diri pantas dan layak mengejar sesuatu, dan seterusnya.
Semuanya itu terangkum dalam self esteem (jati diri).
c) Kebebasan dari Sikap Menghamba, yaitu merupakan kemampuan untuk
memiliki nilai universal yang tercantum dalam pembangunan manusia adalah
kemerdekaan manusia. Kemerdekaan dan kebebasan di sini diartikan sebagai
kemampuan berdiri tegak sehingga tidak diperbudak oleh pengejaran dari
aspek-aspek materil dalam kehidupan. Dengan adanya kebebasan kita tidak
hanya semata-mata dipilih tapi kitalah yang memilih.

2. Pengukuran Indeks Pembangunan Manusia
    Dalam indeks pembangunan manusia terdapat tiga komposisi indikator yang
digunakan untuk mengukur besar indeks pembangunan manusia suatu negara,
yaitu :
a) Tingkat kesehatan diukur harapan hidup saat lahir (tingkat kematian bayi).
b) Tingkat pendidikan diukur dengan angka melek huruf (dengan bobot dua
per tiga) dan rata-rata lama sekolah (dengan bobot sepertiga).
c) Standar kehidupan diukur dengan tingkat pengeluaran perkapita per tahun.

Rumus umum yang digunakan untuk menghitung Indeks Pembangunan Manusia
adalah sebagai berikut:
IPM = 1/3 (Indeks X1 + Indeks X2 + Indeks X3)
Dimana:
X1 = Indeks harapan hidup X3 = Indeks standar hidup layak
X2 = Indeks pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar