Minggu, 16 Juni 2019

MOBILITAS,MIGRASI,ANGKATAN KERJA DAN BUKAN ANGKATAN KERJA JENIS-JENIS PENGANGGURAN


MOBILITAS PENDUDUK PERMANEN (MIGRASI)

Mobilitas permanen atau migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan.  Contohnya nih yaaa, 27 tahun yang lalu papa saya pergi merantau ke Jambi menetap menikah berkeluaga serta bekerja di Jambi, inilah yang disebut mobilitias permanen.  Namun migrasi ini tidak hanya antar provinsi ataupun daerah saja, mobilitas permanen (migrasi) ini juga sering terjadi perpindahan dari negara ke negara lain, migrasi ini disebut juga dengan migrasi Internasional.

JENIS-JENIS MIGRASI MANUSIA

·         Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah asalnya semula. Misalnya, karena sudah tua, seseorang kembali ke daerah asalnya agar setelah mati dapat dikubur di daerah asalnya.
·         Imigrasi adalah perpindahan penduduk dan negara asing untuk menetap dan menjadi warga negara di negara yang baru didatanginya. Misalnya, seseorang dari Indonesia pindah ke Amerika Serikat. Bagi Amerika Serikat orang tersebut disebutimigran.
·         Evakuasi adalah perpindahan atau pengungsian penduduk dari tempat tinggalnya karena gangguan keamanan/bencana. Misalnya, korban bencana alam.
·         Emigrasi adalah pindahnya sekelompok penduduk atau perorangan dari suatu negara ke negara lain. Misalnya, orang Indonesia yang menetap di Jepang. Bagi Indonesia disebut emigran,bagi Jepang disebut imigran.

MOBILITAS PENDUDUK NON-PERMANEN (SIRKULER)

Untuk mobilitas penduduk non-permanen ini maksudnya adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain tapi tidak bermaksud untuk menetap di daerah tujuannya.  TAPI  INGAT menetap dengan menginap itu berbeda ya teman-teman, jadi perbedaan antara mobilitas permanen dan non-permanen itu sudah terlihat jelas bukan.  Mobilitas permanenmenetap, non-permanen menginap selain menginap ada juga beberapa yang ulang-alik, apa itu ulang-alik? Maksudnya itu contoh seperti ini seorang pekerja bangunan di kota Bandung yang bertempat tinggal di kota Jakarta, kata pekerja ini harus berulang-alik dari Jakarta ke bandung untuk bekerja, dan di saat selesai pekerja ini kembali lagi ke Jakarta buat pulang.











Ada akibat pastinya ada sebab (faktor), teman masa kecil saya bernama Everett S. Lee pada tahun 1967 mengeluarkan pendapatnya tentang faktor yang mempengaruhi migrasi antara lain :
·         Faktor individu
·         Faktor yang terdapat di daerah asal dan daerah tujuan
Maksudnya ini yaitu, bagaimana kondisi daerah asal kalian, baik kah, atau buruk? Apabila buruk tentunya penduduk akan mencari daerah tujuan yang bisa menompang hidupnya seperti contoh pedagang A berjualan ayam hanya saja kondisi daerah asalnya sangat tidak menguntungkan bagi di maka dia akan mencari daerah tujuan baru yang kondisi daerahnya dapat menguntungkan pedagang tersebut.
·         Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan

Namun setelah saya simpulkan kembali, faktor pendorong migrasi ini, diantaranya sebagai berikut :

1.    Adanya bencana alam di daerah asal, seperti gunung meletus, banjir, gempa
2.    Kurangnya lapangan pekerjaan
3. Fasilitas kehidupan di daerah asal kurang memadai, seperti fasilitas pendidikan, transportasi dan kesehatan.
4.    Mencari penghasilan yang lebih baik.
5.    Pindah tugas atau mendapat mutasi kerja ke daerah lain.

Migrasi itu bukannya dilakukan dengan sembarangan, banyak hukum yang berlaku.  Ada seorang tokoh bernama Ravenstein, pada tahun 1885 dia mengemukakan teorinya tentanghukum migrasi penduduk yaitu :
·  Para migran cenderung memilih memilih daerah terdekat  sebagai daerah tujuan
·  Daerah tujuan memiliki utility dibanding daerah asal
·  Informasi saudara dari daerah migran adalah hal penting bagi orang yang ingin bermigrasi
·   Informasi negatif dari daerah tujuan mengurangi potensial migran
· Semakin tinggi pengaruh kekotaan terhadap seseorang, semakin besar tingkat mobilitasnya.
·  Semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi mobilitasnya
·   Arah migrasi ke arah datangnya informasi
·  Pola migrasi dari seseorang atau kelompok sulit diperkirakan
· Penduduk muda dan belum kawin lebih banyak melakukan mobilitas dibanding yang sudah kawin
·  Penduduk berpendidikan tinggi lebih banyak melakukan mobilitas daripada yang berpendidikan rendah.

Kategori Migran dan Non-Migran

Pertanyaan
Migran
Non-Migran
Provinsi tempat lahir
Seseorang yang dicacah di satu propinsi yang bukan provinsi kelahirannya, disebut migran semasa hidup ( lifetime migrant )
Seseorang yang dicacah di provinsi di tempat ia dilahirkan
Lama tinggal di Provinsi lain
Seseorang yang lamanya tinggal di provinsi sekarang lebih pendek dari dariumurnya
Seseorang yang tinggal di provinsi sekarang selama hidupnya
Tempat tinggal terakhir sebelum tinggal di provinsi lain
Seseorang yang provinsi tempat tanggal terakhir berbeda dengan propinsi tempat ia dicacah, disebut total migrant
Seseorang yang tinggal di provinsi sekarang selama hidupnya
Provinsi tempat tinggal 5 tahun yang lalu
Seseorang dimana provinsi tempat tinggal sekarang berbeda dengan provinsi tempat tinggal 5 tahun yang lalu, disebut risen (recent migrant )
Seseorang dimana provinsi tempat tinggal sekarang sama dengan tempat tinggal 5 tahun tahun yang lalu


Ternyata migrasi yang kita kenal baru baru ini, hukumnya udah ada lama sebelum kita lahir.  Serta masih ada satu lagi yang cukup mengejutkan, sebuah teori rama dari Mitchell pada tahun 1961 dia telah mengatakan Daerah asal itu ada 2 kekuatan, kekuatan pertama yaitu kekuatan sentripental dan yang kedua adalah kekuatan sentrifungal

Kekuatan Sentripetal

Adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya:
·         Terikat tanah warisan
·         Menunggu orangtua yang sudah lanjut
·         Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka

Kekuatan Sentrifugal

Adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asal, misalnya:
·         Terbatasnya pasaran kerja
·         Terbatasnya fasilitas pendidikan.
Mobilitas penduduk, migrasi, faktor penyebabnya migrasi, semua sudah dijelaskan di atas,INGAT! Dibalik ada manfaat pasti ada ruginya, dalam hal ini manfaat yang timbul akibat adanya migrasi adalah, diantaranya :
1.    Pemerataan penyebaran penduduk dan keseimbangan penduduk,
2.    Pemerataan lahan pertanian dan perkebunan.
3.    Pemerataan pembangunan di setiap daerah.
4.    Mempertebal rasa persatuan dan kesatuan.
5.    Pertukaran pengetahuan antara penduduk asal dan pendatang.

Pelaksanaan migrasi bukannya 100% berhasil dengan mudah, pasti banyak kendala, hambatan, masalah dalam pelaksanaannya.  Masalah ini adalah tugas pemerintah untuk mengatasinya, saya memiliki beberapa usaha pemerintah untuk mengatasi permasalahan migrasi, diantaranya sebagai berikut :

1.Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah
2.Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan Koperasi Unit Desa
3. Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan kesehatan
4. Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar 
5.Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan

Mobilitas penduduk yaitu perpindahan penduduk dalam sektor fisik maupun non-fisik (sosial).  Yang disebut dengan perpindahan fisik itu adalah penduduk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain contohnya tadi seperti migrasi.  Naaah untuk perpindahan non-fisik atau dikenal perpindahan sosial yaitu perpindahan yang mengakibatkan perubahan sosial, yang dulunya miskin, sekarang kaya, yang dulunya tidak dipandang, sekarang dipandang, yang dulunya pelayan sekarang pejabat. Banyaaaaaaak sekali faktor yang menarik perhatian penduduk untuk melakukan perpindahan, terutama bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup.

Ada baiknya sebelum melakukan mobilitas yang sementara atau pun permanen (migrasi) kita harus melihat peluang yang ada serta kondisi, waktu, dan lokasi yang tepat untuk menyonsong taraf hidup yang baik.

1.      ANGKATAN KERJA
Angkatan kerja atau labour force adalah jumlah penduduk dengan usia produktif, yaitu 15-64 tahun yang sedang bekerja maupun mencari pekerjaan. Usia produktif tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang tidak bersedia bekerja atau belum bekerja. Misal, pelajar dan mahasiswa yang masih bersekolah.
b. Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang sudah mempunyai pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan.
2.      TENAGA KERJA
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Untuk mengetahui banyaknya jumlah angkatan kerja yang dapat diserap oleh pasar kerja, biasanya dipakai suatu ukuran yang dinamakan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK). Besarnya TPAK dapat dihitung menggunakan rumus berikut.
TPAK = jumlah angkatan kerja : jumlah tenaga kerja × 100%
TPAK dinyatakan dalam ukuran persen. Untuk kepentingan analisis lebih lanjut, TPAK dapat dipilah berdasarkan kepentingannya. Misalnya, berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia, dan lapangan pekerjaan.
3.      KESEMPATAN KERJA
Kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan tenaga kerja, yaitu suatu keadaan yang menggambarkan adanya kesempatan kerja yang siap diisi oleh penawar kerja (pencari kerja). Oleh karena itu, terjadi hubungan antara permintaan tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja di pasar tenaga kerja. Di Indonesia, jumlah penduduk yang besar mengakibatkan kelebihan tenaga kerja (pencari pekerjaan) yang tidak sesuai dengan permintaannya. Kesempatan kerja yang tidak seimbang dengan angkatan kerja menyabab kan terjadinya pengangguran.
4.      PENGANGGURAN
Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Pengangguran akan merugikan negara dan akan memberatkan keluarga karena kebutuhannya menjadi beban keluarga yang sudah bekerja. Indikator beban ini disebut Dependency Ratio, yang dihitung dengan cara:
Dependency Ratio (DR) = penduduk luar usia kerja : penduduk usia kerja
Makin tinggi tingkatDependency Ratio (DR), makin buruk tingkat beban yang harus ditanggung setiap penduduk produktif.
Di dalam ilmu ekonomi pengangguran ada beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
§  Pengangguran siklis adalah pengangguran yang disebabkan merosotnya perekonomian atau resesi ekonomi suatu negara.
§  Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena tidak sesuainya jenis pekerjaan yang diminta dengan yang ditawarkan.
§  Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. Biasanya terjadi di daerah pertanian.
§  Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan oleh adanya modernisasi dalam berproduksi.
§  Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan karena adanya pergeseran antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Misalnya, tenaga kerja yang keluar dari pekarjaan karena ingin pekerjaan yang lebih baik.
§  Pengangguran terbuka adalah pengangguran yang terjadi karena kesempatan kerja lebih sedikit jika dibandingkanangkatan kerja.

Tingginya angka penganguran yang terjadi di suatu negaran dapat dihitung menggunakan rumus berikut.
Angka pengangguran = jumlah penganggur : jumlah angkatan kerja


Daftar pustaka





Tidak ada komentar:

Posting Komentar