Minggu, 25 Januari 2015

Perkembangan SAINS di Zaman pertengahan dan Modrn

Zaman Pertengahan dan Modern

ZAMAN PERTENGAHAN

Zaman Alkimia (abad 1-2)
            Ahli alkimia menerima pendapat empat buah unsur dan bahkan menambahkan tiga lagi, yaitu: air raksa, belerang dan garam. Disini pengertian usur lebih dimaksudkan sebagai sifatnya daripada unsur itu sendiri. Air raksa = logam yang mudah menjadi uap. Belerang = mudah terbakar dan memberi warna. Garam = tak dapat terbakar dan bersifat tanah.
Zaman Latrokimia (latros = Tabib)
Beberapa cendekiawan Islam diantaranya :
            Al Khowarisni (825)
            Menyusun buku Aljabar dan Artimatika yang kemudian mendorong  penggunaan sistim desimal. Menurut catatan sejarah karya Al Khowarisni merupakan pengembangan dari karya bangsa Hindu yang bernama Aryabhata (476) dan Brahmagupta (628). Kemudian Omar Khayam (1043-1132) ahli matematika dan astronomi; Abu Ibnusina (atau Avicenna, 980- 1137) menulis buku tentang kedokteran.
Secara garis besar sumbangan bangsa Arab dalam pengembangan pengetahuan alam adalah:
  1.  Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani, mengembangkannya dan kemudian menyebarkan ke Eropa dan selanjutnya dikembangkan di Eropa.
  2. Mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas pengamatan dalam lapangan kedokteran, obat-obatan, astronomi, kimia dan biologi.
  3. Memantapkan penggunaan sistim penulisan bilangan dengan dasar sepuluh dan ditulis dengan posisi letak, artinya nilai suatu angka terletak pada letaknya.
Contoh : Bilangan 2132 = paling depan berarti dua ribuan, berturut-turut kebelakang, satu ratusan, tiga  puluhan dan dua satuan. Cabang matematika elementer yaitu aljabar diawali dan dikembangkan bangsa Arab.


Zaman Modern, Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam
            Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai abad pertengahan sudah  banyak tetapi belum sistimatis dan belum dianalisis menurut jalan pikiran tertentu. Biasanya  pemikiran diwarnai cara berpikir filsafat, agama atau bahkan mistik. Setelah alat sempurna dikembangkan metode eksperimen.
Roger Bacon (1214-1294)
            Menyatakan bahwa pada hakekatnya ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang  berdasarkan kepada kenyataan yang disusun dan dibentuk dari pengalamnan, penyelidikan dan percobaan. Matematika merupakan dasar untuk berpikir dan merupakan kunci untuk mencari kebenaran dalam ilmu pengetahuan.
Leonardo da Vinci (1452-1519)
            Pernah menyatakan bahwa: Percobaan tidak mungkin sesat, yang tersesat adalah  pandangan dan pertimbangan kita.
Francis Bacon (1561-1626)
            Berpendapat bahwa cara berfikir induktif merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai kebenaran. Hanya percobaan dan penyelidikan yang menumbuhkan pengertian terhadap keadaan alam. Mulai saat itu kegiatan eksperimen ditingkatkansehingga cara memperoleh pengetahuan dilakukan dengan langkahlangkah:
  1. Observasi dan pengumpulan data
  2. Menyusun model atau ramalan generalisasi
  3. Melakukan eksperimen untuk menguji ramalan atau generalisasi sehingga diperoleh kesimpulan atau hukum yang lebih mantap.

Nicolas Copernicus (1473-1543)
            Ahli astronomi, matematika dan pengobatan. Karyanya al:
  1. Matahari adalah pusat dari sitim tatasurya (heliosentrisme)
  2. Bumi mengelilingi matahari sedangkan bulan mengelilingi bumi.

Johannes Keppler (1571-1630)
  1. Orbit dari semua planet berbentuk elips.
  2. Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintas bidang yang luasnya sama.
  3. Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk mengelilingi matahari adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu dengan matahari.

Galileo Galilei (1546-1642)
            Antara lain menemukan 4 hukum gerak, penemuan tata bulan planet Jupiter, mendukung heliosentrisme dari Copernicus dan hukum Keppler. Ia juga menyatakan bahwa  bulan tidak datar, penuh dengan gunung, planet Mercurius dan Venus tidak memancarkan cahaya sendiri dan juga menemukan 4 buah bulan pada planet Jupiter. Penemuannya ini didasarkan atas pengamatan dengan alat teropong bintangnya.
            Perkembangan IPA sangat pesat setelah dikenalkannya konsep fisika kuantum dan relativitas pada abad 20. Konsep yang modern ini mempengaruhi konsep IPA secara keseluruhan dan menyebabkan adanya revisi serta penyesuaian-penyesuaian konsep ke arah yang modern. Dengan demikian, terdapat dua konsep IPA yang berkembang, yakni IPA Klasik dan IPA Modern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar